Assalamualaikum,
Akhir pekan lalu saya mendapat undangan untuk datang ke event Mom and Baby Fair 2017 di Balai Kartini, Jakarta. Actually the invitation was more specific, saya datang kesana untuk menghadiri dan menyimak parenting talkshow dari Sleek Baby yang bahasannya tentang bagaimana cara melindungi baby, melindungi dari apa ya kira-kira?
Well, as a mom kayanya udah sifat nature kita ya sering kali khawatir dan bawaannya mau melindungi anak terus. Kalau lagi tidur, terutama pada waktu baby born, sering gak sih Moms memperhatikan perut si baby, apakah bergerak atau tidak.. tanda bernapas.. saya? sering! Atau misalkan Mom harus meninggalkan anak-anak dirumah hanya dengan asisten untuk keperluan mendadak, suka kepikiran gak sih takut kenapa-kenapa pas dirumah trus pas kita pulang taunya anak kita gimanaaa gitu.. duh itu pun aku sering.. dan mungkin kekhawatiran lainnya yang sering kali terbersit di benak mommies ya. Nah di talkshow kemarin, Danesya Juzar (www.productivemamas.com) membagikan pengalamannya mengenai kekhawatiran-kekhawatiran yang pernah dialaminya. Ibu anak dua ini menceritakan betapa parno nya dia dengan kesehatan anaknya sampai-sampai pernah dalam sebulan sampai 5 kali ke dokter cuma untuk make sure that her kid was okay. Menurut Lula Kamal, MSc, "Pada dasarnya rasa khawatirmerupakan rasa natural yang pasti dirasakan semua orang. Rasa khawatir merupakan mindfulness (kesadaran) seseorang dalam menjalani kehidupannya". Rasa khawatir ini justru merupakan manifestasi dari rasa sayang yang ingin melindungi.
Hal terpenting adalah ketika rasa khawatir itu muncul, bagaimana seorang ibu dapat mengubahnya menjadi caring, bukan rasa panik berlebihan yang menjadikannya depresi. Untuk itu diperlukan support system untuk seorang ibu yang dapat meredam rasa khawatirnya itu dan mengubahnya menjadi caring. Support systemnya bisa suami, orang tua, teman, dokter/ para ahli hingga produk-produk berkualitas baik. Contoh simple support system tuh ketika kulit anak kita tiba-tiba mengalami kemerahan didaerah bokong, nature seorang ibu pastinya panik kan. Trus ibu-ibu jaman sekarang kalau ada symptoms dikit dari anaknya, langsung googling.. abis lihat hasil googling, mulai deh panik! baru cerita ke suami, dan alhamdulillah suami saya tipe yang menenangkan. Beliau gak pernah menambahi kepanikan saya dengan another kepanikan, ada saja cara beliau untuk bikin saya lebih tenang. Salah satu kekhawatiran yang sering kali menghantui saya, terutama karena anak-anak khususnya Nafla masih memakai diaper sampai sekarang, yaitu diaper rash.
Kalau ngomongin diaper rash, jujur waktu anak pertama saya gak terlalu risau. Karena pertama, pas Kenza baru lahir saya masih nurut banget tuh kata Mama saya untuk tidak memakaikan si bayi diapers sekali pakai, melainkan harus pakai popok kain dulu. Bokkk! rempong yess.. tapi ya gimana, karena nurut orang tua dan emang saya ngeri kalau sudah langsung dipakaikan diapers sekali pakai. Ternyata alasan lain kenapa baby born itu disuruh pakai popok kain adalah supaya ketika dia pipis atau pup, langsung ketahuan dan langsung diganti lah popoknya. Selain itu lebih hemat sih, karena tinggal cuci kering pakai, cuci kering pakai dan cuci kering pakai. Walaupun memang eksekusinya beurattt.. karena waktu itu pas bulan puasa menjelang lebaran dan si asisten pun sudah chaooo bella.. Nah pas Nafla lahir, saya sudah cenderung santai. Saya gak ngoyo harus pakai popok kain dulu, pas sampai dirumah, Nafla si bayi bundar sudah langsung saya pakaikan diapers sekali pakai yang pants! iya yang pants buibuuuu.. Menurut saya sih gak masalah kalau newborn dipakaikan diapers asal tiap si bayi buang air langsung kita ganti lalu bersihkan daaannn pakai diapers cream. Sebenernya penting gak sih pakai diapers cream? Penting.. jadi pemakaian diaper cream itu bisa untuk mencegah dan juga mengobati. Mencegah, agar paha anak atau bagian yang tertutup diapers tidak lecet atau iritasi. Mengobat, kalau memang sudah iritasi pemakaian diapers cream bisa membantu penyembuhan bagian yang kemerahan itu. Saya mungkin terlena tidak terlalu concern dengan diaper rash karena waktu Kenza, sama sekali tidak ada diapers rash. Ehh ternyata tiap anak tuh ya beda beda ya buibu, pas Nafla, ndialah dia malah kena diaper rash, waktu itu kayanya karena gak cocok merk diapers tertentu yang menyebabkan bagian bokongnya merah-merah. Baru deh sejak saat itu, saya lebih concern masalah ini dan rajin memakaikan diaper cream untuk Nafla, dan memang mungkin treatment anak laki-laki dan perempuan gak bisa disamain kan ya.
Bahkan sampai umur segini, Nafla masih lho diaper rash. Pas beberapa bulan lalu kami liburan ke Melbourne, memang Nafla lagi tumben saya belikan dan bawakan diapers merk berbeda dari yang biasa dia pakai. Biasa, emak-emak kemakan promo supermarket ya kan. Lalu pas di Melbourne, sepulang jalan-jalan Nafla bilang mau pipis. Nah pas saya mau basuh, dia meringis sambil bilang "sakiit Mamm.. sakiitt.." kaget lah saya.. kenapa ini anak. Ternyata ada lecet dibagian bibir vaginanya, kayanya karena banyak jalan kaki dan permukaan diapersnya tidak terlalu lembut, jadi gesekan dengan diapers menyebabkan lecet. Jadi biarpun Nafla sudah gak bayi lagi, asal masih pakai diapers kayanya ruam atau lecet masih mungkin banget dialami ya. Memang sih, jaman sekarang penggunaan diapers tuh menjadi solusi yang praktis banget untuk kita para ibu-ibu. Namun dibalik itu, kita juga harus cerdas untuk melindungi bayi dan balita dari ruam yang diakibatkan oleh bakteri atau gesekan ketika menggunakan diaper. Nah salah satu caranya adalah dengan memakai diaper cream yang mengandung antibacteria dan kandungan bahan alami.
Untuk menjawab kekhawatiran para ibu, termasuk says tentang ruam popok atau diaper rash, Sleek Baby menghadirkan Sleek Baby Diaper Cream yang mengandung bahan-bahan alami terbaik, seperti:
- Ekstrak daun olive, untuk melindungi kulit dari bakteri yang menyebabkan iritasi
- Chamomile dan Ekstrak Bunga Matahari: Natural anti-irritant yang efektif untuk mengurangi kemerahan
- Ekstrak alpukat, shea butter dan argan oil: natural moisturizer yang menjaga kulit bayi tetap lembut.
"Pada dasarnya, diaper cream harus berfungsi sebagai lapisan pelindung atau perisai yang langsung melapisi kulit. Kebanyakan ibu menggunakan diaper cream hanya saat terjadi ruam. Pemakaian yang benar adalah digunakan setiap kali mengganti popok. Bersihkan kulit bayi dan lapisi kembali dengan menggunakan diaper cream sebelum menggunakan popok. Dengan cara ini, kulit bayi akan terlindung dari bakteri dan mencegah terjadinya ruam popok yang menjadi masalah hampir kebanyakan ibu" -Lula Kamal-So sekarang sudah tahu ya bahwa penggunaan diaper cream itu penting banget untuk melindungi kesehatan kulit si kecil, dan gak usah bingung lagi cari diaper cream yang memenuhi kebutuhan ibu dan si kecil, sudah ada Sleek Baby Diaper Cream yang mengandung antibacteria dan bahan alami yang telah melalui dermatologically dan clinically tested yang terbukti mencegah dan menyembuhkan ruam popok dan 100% terbukti melindungi dan membunuh bakteri-bakteri jahat.
Produk ini langganan ponakanku, Mbak. Cocok dia. Hihihi. Walaupun belom punya anak sendiri sekarang kalo ke tempat peralatan baby gitu jadi gatel pengen beli :D
ReplyDeleteKlo anak kedua emang jd lbh santai yah Mam. Aku pun gtu jg. Tp ttp waspada yaa sm diaper rash. Suka bikin bayi tdr ga nyaman soalnya.
ReplyDeleteSeingat aku, aku belum pernah nyoba diaper cream apapun ke anak. Kalau lotion biasa sih pernah itupun kalau aku rasa kulit bayi terlalu kering. Krim ini emang diformulasi khusus buat ruam yaa? Apa kalau ngga pernah masalah dengan ruam, perlu pakai juga?
ReplyDeletesuka sama foto2nya cakep semuaaa..
ReplyDeleteAku justru anak kedua pake cloth diaper. Pas yg pertama masih mahal bgt dan jarang, jadi pakenya popok kain kalo siang, pospak kalo malem. Yang kedua udah nyicil beli dari pas hamil. Jadi pas lahir udah punya selusin. Lumayan deh agak hemat pospak. Tapi begitu musim hujan, full pospak. Gak kering2 clodinya. Makanya dia juga sempet kena diaper rash.
ReplyDeleteBtw, itu packaging kotaknya lucu banget sih ada bayinya gitu. Gemes. :)
Huaaa diaper rash aja bisa bikin parno ya, apalagi kalo semua serba sendiri....bs jd pencetus depresi ibu baru deh. Cuzz ke supermarket beli sleek baby diaper cream deh.
ReplyDeletebermanfaat banget nih informasinya, aku simpen buat nanti kalau udah punya baby supaya ga panikan x) makasi sharingnya amam...
ReplyDeleteThanks for sharing suciii.. Alula jg wkt seumuran nafla malah kena diaper rash,pdhl ga ganti merk diaper dr bayi
ReplyDeletewahhh acaranya seru yaa,, semoga ada jg acara gini di Makassar, mmg kadang ruam popok jadi masalah yang kadang dicuekin sama para mommy, ada edukasi seperti ini jd bikin harus lbh perhatian lg . thanks sharingnya amam :)
ReplyDeleteBaru tau mam kalau balita pun bisa terkena ruam atau lecet karena diapers, musti bener2 pakai diapers yang nyaman dan sedia diaper cream ya mam.
ReplyDeleteSebagai perempuan, saya membayangkan anak balita perempuan lecet di vagina kok rasanya ngilu banget :(
ReplyDeleteApalagi lecetnya karena gesekan dengan popok ya..
Memang misterius cara memilih popok ini. Jangan-jangan popoknya kebesaran atau kekecilankah?