Assalamualaikum,
Menjadi seorang ibu merupakan never
ending task and learning process, setuju? Semenjak menjadi ibu dari
dua anak yang sungguh adorable and amazing, setiap hari kaya dapat
pelajaran dan pengalaman baru yang bisa menjadi either penyemangat
atau malah kadang bikin drop. Tapi alhamdulillah, orang yang paling
bahagia adalah orang yang selalu bersyukur. Ketika Allah sudah
mempercayakan saya untuk menjadi orang tua, artinya Allah sudah
mempercayakan saya untuk menjadi baby sitter-Nya dalam menjaga
titipan-Nya. Setuju kan kalau memang kita sebagai ibu/ orang tua tuh
sebenarnya jadi baby sitternya Allah, kita harus menjaga, merawat dan
mendidik anak-anak sebaik mungkin.
Dalam mengamban tugas mulia ini,
diperlukan kesadaran bahwa kita sebagai seorang ibu haruslah
senantiasa berusaha menjadi ibu yang selangkah lebih dulu atau One Step Ahead Mum terutama di jaman dan teknologi yang terus
berkembang seperti saat ini. Senada dengan talkshow parenting dari
Nutrilon Royal yang saya hadiri beberapa waktu lalu bertajuk One Step
Ahead Mum. Menjadi One Step Ahead Mum bukan hanya selalu memberi yang
terbaik untuk masa depan anak-anak, namun juga selangkah lebih maju
dalam merencanakan keberhasilannya di masa depan: Nutrisi yang tepat
sesuai dengan tumbuh kembang anak, mendukungnya menemukan potensi
diri, merencanakan pendidikan yang tepat dan persiapan dana yang
matang.
Mengacu pada 4 faktor pendukung
keberhasilan diatas, Nutrilon parenting talkshow menghadirkan 4
narasumber yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing. Ada
Dokter Spesialis Anak dan Tumbuh Kembang, Dr. Bernie Endyarni Medise,
SpAK, MPH. Psikolog, Ajeng Raviando, Psi. Praktisi Pendidikan Anak,
Drh. Damayanti Jusuf, M.Sc, Ph.D dan Ligwina Hananto, Perencana
Keuangan. Jadi kami yang hadir diacara talkshow tersebut benar-benar
diperkaya pengetahuannya dari segala sudut pandang sehingga nantinya
menjadi bekal bagi kami, khususnya saya sendiri untuk bisa menjadi
ibu yang selangkah lebih maju.
Bahwa dapat memahami tumbuh kembang dan
memenuhi kebutuhan stimulus yang tepat merupakan hal penting yang
perlu seorang ibu ketahui, menurut Dr. Bernie. Dan yang harus
diperhatikan salah satunya pemberian asupan nutrisi yang baik untuk
anak-anak agar berdampak positif terhadap kesehatan sehingga
pengeksplorasian potensi pun dapat terlaksana dengan lebih mudah.
Well kalau anak sehat, lincah, dan ceria, in syaa Allah tumbuh
kembangnya juga akan baik kan, dan semakin mereka berani mengeksplor
ini dan itu, makin mudah bagi kita untuk mengetahui serta membimbing
potensi yang ada dalam diri mereka. Hal ini alhamdulillah sudah saya
terapkan pada anak-anak. Saya berusaha banget untuk selalu memberikan
asupan gizi seimbang bagi Kenza dan Nafla. Setiap meal time, saya
selalu usahakan bahwa mereka makan karbo, protein dan sayur.
Pengennya sih selalu memberikan masakan yang variatif untuk ana-anak,
tapi ada kalanya Amam pun lelah, jadi at least nasi, telor ceplok dan
sop (yang ada wortel buncis, dll) sudah lumayan seimbang lah yaaaa..
hehe.. Oh iya, buah juga gak bisa lepas dari anak-anak. Di kulkas
selalu ada buah, khususnya buah yang memang mereka suka sih. Seperti
anggur, apel, jeruk.. Saya dan suami gak pernah membatasi mereka
makan buah sih, karena kami percaya semua buah itu baik koq asal
jangan berlebihan.
Dalam rangka merencanakan masa depan
anak, salah satu aspek penting yang perlu dilakukan oleh para ibu
adalah mengidentifikasi potensi anak, dimana dikenal ada 8 tipe
kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan bahasa, logika/ matematik,
musikal, spasial, kinestetik/ jasmani, naturalis, interpersonal dan
intrapersonal. “Karena pada dasarnya setiap anak cerdas, tinggal
bagaimana orang tua, guru dan masyarakat pada umumnya mencari cara
untuk mengenali, menghargai serta mengembangkan bakat, minat dan
potensi anak secara alami”, kata Psikolog Ajeng Raviando. Menurut
mba Ajeng juga, hampir tidak ada cara instan untuk mengetahui potensi
seorang anak. Potensi anak adalah hal yang harus digali,
diperhatikan, dibimbing sampai pada akhirnya si anak menemukan
potensi dirinya. Kita sebagai orang tua ya tugasnya memperhatikan,
mengembangkan dan mendukung potensi anak kita. Diatas kan disebutkan
ada beberapa tipe kecerdasan, ya harus dipahami bahwa anak kita tidak
harus memiliki kedelapan kecerdasan itu. Mungkin saja mereka hanya
menonjol di 1 atau 2 tipe kecerdasan, dan ketika itu sudah muncul,
tugas kita untuk membantu mengembangkan akan potensi itu makin
terasah dan bukan hilang.
Setelah mengidentifikasi potensi anak,
nahhh saatnya melakukan perencanaan, yang mana salah satunya adalah
memberikan dukungan pendidikan yang tepat bagi anak kita. Kalau
menurut ibu Damayanti (praktisi pendidikan) seorang ibu harus
selangkah lebih maju dalam mempersiapkan pendidikan anak, mulai dari
memilih sekolah yang tepat, memberikan pendampingan di sekolah hingga
menyesuaikan dengan gaya belajar anak. Ada gak sih Ibu yang ngasal
aja gitu masukkin anak ke sebuah sekolah tanpa tahu background
sekolah itu? Saya rasa tidak ya, berkaca pada pengalaman ketika
memilih sekolah untuk Aa, ada beberapa syarat penting yang menjadi
concern saya untuk sekolah Aa. Pertama, saya ingin Aa masuk sekolah
Islam. Sempat survei ke beberapa sekolah, salah satunya sekolah yang
sangat beken dan tersohor dan konon lulusan sekolah itu menjadi
anak-anak yang sukses. Ketika saya ngobrol dengan officer sekolah
itu, saya menanyakan tentang asupan agam untuk murid-muridnya,
mengingat sekolah ini bukan sekolah Islam. Lalu si ibu itu pun dengan
santai menyampaikan bahwa agama bagi anak seumur Kenza masih
merupakan hal yang abstrak yang belum saatnya diperkenalkan.
Mendengar jawaban itu, langsung lah ilfil berattt.. ya mungkin memang
iya anak seumur Kenza (pada saat itu menjelang 3 tahun) belum
mengerti konsep agama, tapi membiasakannya untuk mengenal Allah sejak
dini adalah wajib kan? Dengan membiasakannya mengucap bismillah,
alhamdulillah, mengucap salam, dan lain-lain, menurut saya sudah
menjadi salah satu langkah pengenalan agama Islam untuk Aa. Kedua,
jarak.. Mau sebagus apapun sekolahnya, kalau jauh dari rumah mah
kasian anaknya, cape dijalan dan nantinya proses menyerap pelajaran
pun menjadi tidak efektif. Buat saya, jarak ideal/ waktu tempuh dari
rumah ke sekolah, khususnya untuk tingkat Kelompok Bermain adalah
tidak lebih dari 30 menit perjalanan. Ketiga, kurikulum.. yang ini
saya pun masih perlu belajar lagi, menurut saya yang penting
kurikulumnya sesuai dengan tumbuh kembang Kenza dan tidak dipaksakan,
oke saja.. Yang terakhir, biaya. We can be oh so ambitius in
selecting best education for our kids but also we should be logical
dalam memutuskan mana sekolah yang sesuai dengan keuangan keluarga
kita.
Karena diatas sudah menyentuh area
keuangan, maka ketika Mba Wina muncul dan bersiap presentasi, saya
rada deg-degan. She was so fun and bubbly person banget, dan
bener-bener bisa menghidupkan suasana. Its a good thing tho, knowing
what she would present adalah hal yang “kurang menyenangkan”
hahaha.. ya abiis, hitung-hitungan bokkk, kan ngeri.. Mba Wina
menyarankan bahwa kita sebagai One Step Ahead Mum sudah merencanakan
pendidikan terbaik untuk anak kita sekaligus dengan perencanaan
keuangannya. Untuk jaman sekarang, menurutnya kita tidak bisa hanya
bergantung pada menabung saja, karena harus tetap memproyeksikan
nilai inflasi dimasa yang akan datang. Untuk itu, mba Wina
menyarankan untuk investasi. Bentuk investasinya bisa di logam mulia,
saham, properti, dan produk keuangan lainnya. Dan jangan lupa, ada
investasi yang hitungannya lebih spektakuler, investasi di jalan
Allah, sedekah. Menurut saya, hitung-hitungan Allah tidak pernah
salah, kita bisa berencana tapi hanya Allah yang menentukan. Rejeki
bisa datang dari mana saja asal kita selalu berusaha dan berdoa agar
rejekinya selalu barokah. Aamiin ya Allah.. curhat dong mahh.. iya
dooong..
Pokonya pulang dari parenting talkshow
ini, wawasan saya semakin terbuka, semakin menyadarkan diri juga
bahwa banyak hal yang masih harus saya pelajari dalam rangka menggali
potensi anak-anak dan menyiapkan pendidikan terbaik untuk mereka agar
masa depannya bahagia dan sukses. I will start myself as One Step
Ahead Mum for my kiddos, wish me luck!
No comments:
Post a Comment